Pengacara Jung Myung-Seok : Sosok Partner yang patut dikagumi
Bagian Pertama : Mengenal istilah “Partner”
Sebelum aku menjelaskan bahwa tokoh yang bernama Jung Myung-Seok adalah sosok yang patut dikagumi, ada baiknya terlebih dahulu untuk memahami term "Partner" yang aku maksud. Jadi, dalam jenjang karir pengacara terdiri dari beberapa tingkat level. Di mulai dari Trainee, Junior Associate, Mid Associate, Senior Associate, Hingga Partner. Di suatu firma hukum (law firm) memang terdiri dari beberapa partner, maka dalam mewujudkan struktur organisasi yang konstruktif akan dipilih 1 (satu) partner untuk memimpin suatu law firm. Pimpinan law firm biasanya lebih dikenal sebagai "Name Partner" atau "Managing Parner". Contohnya bisa dilihat dari beberapa law firm di Indonesia seperti "Assegaf Hamzah & Partners" yang dipimpin oleh Fikri Assegaf dan Chandra M Hamzah dan "Ansugi Law Firm" yang dipimpin oleh Anthonius Adhi dan Michael Sugijanto. Namun tidak semua law firm menerapkan skema ini. Ada beberapa law firm yang masih menggunakan struktur kerja yang konvensional dan tidak membutuhkan "associate lawyer" sebagai pendamping Partner. Law firm seperti ini di kalangan pengacara lebih dikenal dengan istilah "Boutique Law Firm" yang acap kali sering disamakan dengan toko kelontong warisan keluarga.
Bagian kedua : Pengacara Jung Myung-Seok
Tokoh ini merupakan tokoh fiksi dari serial drama korea keluaran Netflix yang bernama “Extraordinary Attorney Woo”. Singkatnya, Pengacara Jung Myung-Seok merupakan seorang Partner di salah satu firma hukum yang berada di kota seoul yaitu “Hanbada Law Firm”. Suatu ketika Pengacara Jung ditunjuk oleh managing partner sebagai supervisor atau pembimbing dari pengacara baru (bernama Woo Young Woo) yang memiliki “gangguan spektrum autisme”. Karena memiliki kebutuhan khusus, Woo Young Woo (selanjutnya disebut “Pengacara Woo”) kesulitan untuk berinteraksi dengan sesama rekan kerjanya. Hal ini menjadi tantangan bagi Pengacara Jung selaku pembimbing dari Pengacara Woo.
Awalnya Pengacara Jung sempat ragu untuk menjadi pembimbing dari Pengacara Woo. Karena menurutnya menjadi seorang pengacara tidak hanya pintar dan hafal seluruh pasal dari undang-undang, melainkan ia juga perlu untuk lihai berinteraksi dan komunikatif dalam menyampaikan sebuah legal advice. Namun pada akhirnya iya tetap menerima Pengacara Woo kedalam tim-nya dengan pertimbangan “Yaudah, coba aja dulu. Kalo nanti merugikan tim, saya gak akan segan untuk mengeluarkan Pengacara Woo”. Sesimpel itu.
Bagian ketiga : Alasan Pengacara Jung patut dikagumi
Setelah aku menyelesaikan serial drama yang berjumlah 16 episode ini, aku menemukan ada beberapa sikap dari Pengacara Jung yang patut untuk dikagumi. Penjelasannya sebagai berikut :
- Good Mentor
Pengacara Jung merupakan mentor yang baik bagi seluruh Associate di tim-nya, terutama pada Pengacara Woo. Ada sebuah momen dimana Pengacara Woo diminta mundur oleh klien karena ia tak mau kasusnya ditangani oleh pengacara yang memiliki gangguan spektrum autisme. Bukannya membela klien, Pengacara Jung justru membela Pengacara Woo karena menurutnya permintaan itu merupakan diskriminasi terhadap rekan kerjanya. Alhasil, Pengacara Jung pun ikut mundur menangani case dari klien dan memberikan case tersebut ke partner yang lain. Bagi Pengacara Jung, jika terdapat satu anggota tim yang tidak mendapatkan apresiasi dari penanganan suatu kasus, maka seluruh tim tidak layak mendapatkan apresiasi itu. - Willing to learn
Sebagai seorang partner sekaligus seorang pembimbing dari Associate-nya, Pengacara Jung sama sekali tidak menunjukan dirinya sebagai seorang yang “si paling bisa” dan “si paling mengerti” dalam menangani sebuah perkara. Terkadang ia belajar hal baru dari rekan kerjanya, terutama saat Pengacara Woo menemukan terobosan hukum sebagai penyelesaian suatu kasus. Sejak saat itu, Pengacara Jung sering kali memberikan kesempatan kepada Associate-nya untuk menyampaikan masukan berupa legal opinion maupun legal argumentum yang kemudian disampaikan kepada klien maupun disampaikan saat melakukan pembelaan di persidangan. Hal ini menunjukan bahwa hubungan leader seorang Pengacara Jung dengan juniornya bukan merupakan komunikasi yang bersifat mandatory, melainkan komunikasi dua arah yang dapat mengkonstruksi suatu pemikiran yang baru sehingga dapat membuat argumen hukum yang efektif. Dengan begitu, seluruh anggota tim bisa berkembang bersama-sama. - The Wise leader
Tidak hanya sebagai mentor yang baik dan memiliki keinginan belajar dari rekan kerjanya, Pengacara Jung merupkan pemimpin yang bijak. Masih ingat dimana momen ketika Pengacara Woo diminta mundur oleh klien untuk menangani perkara, keesokan harinya ia memutuskan untuk keluar dari Hanbada Law Firm sebagai pengacara. Namun, keputusan itu tidak ditanggapi oleh Pengacara Jung sebagai pembimbingnya. Pengacara Jung menganggap bahwa keputusan Pengacara Woo mundur sebagai pengacara dari Hanbada Law Firm merupakan suatu tindakan yang “ga jelas”. Hal itu dikarenakan selama bekerja dengan Pengacara Jung, ia memberikan performa yang baik untuk firma. Atas segala pencapaian itu, Pengacara Jung masih ingin keberadaan Pengacara Woo sebagai Associate-nya di Hanbada Law Firm. Walaupun Associate yang lain tidak begitu menyukai Pengacara Woo (karena kelainan* itu), Pengacara Jung justru menegaskan bahwa ada beberapa kondisi dimana peraturan dapat “dinomor dua”kan.
Dengan mengetahui sikap dari Pengacara Jung, maka tak heran jika Pengacara Woo menganggapnya sebagai mentor yang baik, begitu juga dengan ku.
Saat menonton serial drama korea ini, aku sering kali berafirmasi bahwa “kelak jika aku menjadi seorang partner di suatu law firm, aku akan menjadi seperti Pengacara Jung Myung-Seok” hehe.
Bonus : hal tersirat “wise as a water (Wu Wei)”
Disclaimer sebelumnya, ini merupakan suatu opini yang bias dan sangat bisa diperdebatkan. Aku beranggapan bahwa Pengacara Jung Myung-Seok merupakan seorang yang menerapkan ajaran “Wu Wei” saat membimbing Pengacara Woo.
Wu Wei merupakan sebuah prinsip dari kepercayaan Taoisme yang berarti “tidak melakukan”. Prinsip ini menganalogikan bahwa hidup itu harus seperti air yang mengalir. Melawan arus air hanyalah sebuah tindakan yang sia-sia dan akan mengakibatkan hidup menjadi keruh.
Pertimbangan Pengacara Jung tetap menerima Pengacara Woo yang notabene-nya memiliki gangguan spektrum autisme amatlah simpel, yaitu “yaudah, coba aja dulu”. Ia juga tetap santai dengan sikap Pengacara Woo yang terkadang tidak dikehendaki dengan rekan kerjanya, namun bukan berarti Pengacara Jung membiarkan Pengacara Woo begitu saja. Saat Pengacara Woo tetap ngeyel menyampaikan pendapatnya, Pengacara Jung menyarankan Pengacara Woo untuk tidak terlalu over-react (bersikap berlebihan) walaupun ia sering gagal melakukannya.
Sikap Pengacara Jung itulah yang menjadi dasar penulis bahwa Pengacara Jung merupakan seorang yang Wu Wei.
Jika ada komentar, feel free to put in comment section.
learn more about me on dyocta.carrd.co/